Happy New Year...!!!


Wuih... Tak terasa tahun demi tahun telah kita lewati, dan kita akan semakin dekat dengan ajal kita (Hehehe... bukannya nakutin lho...). Kali ini tahun 2008 M (1429 H) telah berganti ke tahun 2009 M (1430 H). Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang telah kita perbuat di Tahun kemarin? Dan haruskah kita merayakan pergantian tahun ini dengan pesta-pesta yang menghabur-hamburkan uang?

Belakangan ini banyak sekali Stasiun Televisi Lokal maupun Nasional yang menayangkan siaran dengan tema besar “Kejadian tak terlupakan di Tahun 2008”. Semuanya bertujuan mengenang lagi kejadian-kejadian yang dianggap “mencengangkan” di tahun 2008 yang lalu sekaligus mencegah dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di Tahun-tahun berikutnya.

Tapi, sudahkah kita melakukan hal demikian (instrospeksi diri) dalam diri kita sendiri, Tentang apa yang telah kita perbuat di Tahun 2008 yang lalu. Apakah kita banyak berbuat baik atau malah banyak melakukan kesalahan yang secara sadar maupun tidak sadar telah kita perbuat? Yang pasti kita telah banyak melakukan kesalahan di tahun 2008 yang lalu karena manusia tempatnya salah dan khilaf. Untuk itulah di tahun baru ini kita bersama-sama bertekad untuk melakukan hal yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, karena Rasulullah SAW. pernah bersabda: “orang yang hari ini lebih baik dari hari sebelumnya adalah orang yang beruntung, sedangkan orang yang hari ini sama dengan hari sebelumnya adalah orang yang merugi, dan orang yang hari ini lebih buruk dari hari sebelumnya adalah orang yang celaka”. Apabila kita dapat merubah keadaan kita menjadi lebih baik di tahun ini maka kita adalah orang-orang beruntung yang dapat melewati cobaan dan kita harus senantiasa bersyukur atas hal itu.

Tetapi, yang menjadi masalah selanjutnya adalah apakah kita melakukan perayaan yang belebihan dalam menyambut tahun baru? Ironis memang apabila kita yang kaum muslimin ini tidak terlalu bersemangat dalam menyambut tahun baru Hijriah (tahun baru umat Islam), sedang kita akan sangat antusias dalam merayakan tahun baru masehi yang bukan merupakan ajaran dari Rasulullah SAW. Dan lebih dari tahun barunya umat nasrani yang dijadikan tahun baru Internasional. Mengenai hal ini Rasulullah SAW. Bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka" ( HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).

Terlebih lagi menurut survey yang saya baca (cie.. cie.. bisa baca survey juga nieh?!) angka kriminalitas meningkat tajam pada saat acara tahun baru. Bukan itu saja banyak sekali remaja-remaja seperti kita ini yang memanfaatkan moment malam tahun baru untuk melakukan pesta sex dan juga pesta narkoba bersama teman-temannya (wuih… gila ga tuh?! Semoga aja dech di Banjarmasin ga begitu… Amin.). Apakah itu makna tahun baru yang selama ini kita rayakan?

Tapi kan, bukan saya yang melakukannya? Itu adalah jawaban yang biasa saya temui saat mengatakan hal itu kepada kawan-kawan. Rasanya jawaban itu egois banget ya..? mau enak sendiri. Masalahnya satu kerbau saja yang berkubang semua akan kecipratan lumpurnya. Mau ga mau ini semua adalah masalah kita bersama dan harus diselesaikan bersama-sama juga dan kita ga boleh cuek dengan keberadaan kawan-kawan (saudara-saudara) muslim kita yang lainnya. Lagi-lagi Seperti sabda Rasulullah SAW: “barang siapa terbangun di pagi hari tanpa memikirkan urusan umat muslim yang lainnya maka dia tidak termasuk umatku”. Lho, klo bukan umatnya Muhammad SAW. Lalu kita ini umatnya siapa coba?

Untuk itu agar perayaan tahun baru yang merusak macam ini tidak terjadi lagi di Tahun-tahun berikutnya dan agar kita termasuk orang-orang yang beruntung, sekaligus diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Maka, kebiasaan merayakan tahun baru dengan pesta-pesta yang lebih kepada mengahambur-hamburkan uang (mubadzir) yang sangat dimurkai oleh Allah SWT. Harus kita hentikan minimal dari diri kita sendiri, karena untuk melakukan perubahan itu diperlukan 3M (hehehe… makai kata-katanya A’a Gym lagi nieh) yaitu: 1. Mulailah dari diri kita sendiri; 2. Mulailah dari hal yang kecil; dan 3. Mulailah saat ini.

Semoga apa yang saya tulis kali ini dapat memberikan pencerahan bagi diri saya sendiri pada khususnya dan kawan-kawan di Banjarmasin, Indonesia, dan Dunia pada umumnya. Sampai jumpa lagi di Artikel saya selanjutnya.

By. Rafi’i

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

Free sex…!!! Manfaat Ataukah Mudharat???


Halo sobat... Ogenki desuka? hehehe.... sok ya pake bahasa Jepang! soalnya kan saya baru aja belajar bahasa Jepang. So, jadinya make bahasa Jepang terus dech. Hahaha... Ups, jadi kelamaan Bicaranya Nieh. Ayo lansung aja kita mulai.... Free Sex dimulai... astagfirullah, Maaf salah.. maksudnya Artikel tentang Free sex dimulai...

Sebelum saya membahas apakah Free sex itu membawa manfaat ataukah Mudharat, saya akan membahas dulu apa aja sih yang dapat menyebabkan Free sex. Menurut saya Free sex itu disebabkan karena : 1. Lemahnya Iman seseorang; 2. Kurangnya melaksanakan Ibadah (hehe... apa artinya Iman tanpa dilaksanakan dengan Ibadah); 3. Kurangnya perhatian orang tua; 4. Salah Memilih Teman; 5. Mungkin karena adanya kesempatan (seperti kata Bang Napi:"kejahatan bukan terjadi karena hanya ada niat dari pelakunya. tetapi, juga karena adanya KESEMPATAN!!!" hohoho...)

Dari Penyebab2 diatas marilah kita cari 'Suolousinya'. First, Karena Lemahnya Iman; Pernah saya sewaktu mengikuti sebuah pengajian dan bertanya apa yang akan harus dilakukan apabila seseorang itu Lemah Imannya lalu dijawab klo yang namanya Iman itu mutlak harus ada dan kuat, karena apabila Iman kita telah Lemah berarti kita ada diambang kehancuran. Tetapi, apabila yang melemah itu adalah semangat kita dalam beribadah maka Hal itu dapat dimaklumi tapi, juga harus diwaspadai karena Ibadah adalah tiangnya agama.

Kedua, Kurangnya Ibadah; Hati-hati lho... seperti yang telah disebut kan diatas bahwa ibadah itu adalah tiang Agama. Tapi, ibadah juga terbagi dua, yaitu: 1. Ibadah Mahdhoh; 2. Ibadah Gairu Mahdhoh. Ibadah Mahdhoh adalah Ibadah Yang telah ditetapkan Allah dalam lima rukun Islam yaitu: Syahadat; Shalat; Puasa; Berzakat; dan berHaji bagi yang mampu. Sedangkan Ibadah Gairu Mahdhoh Adalah Ibadah-ibadah selain Ibadah Mahdhoh. Misalnya:menjaga tali silaturahmi dengan orang lain pun termasuk ibadah, pokok e mematuhi perintahnya dan menjauhi perintahnya.

Ketiga, Kurangnya perhatian orang tua. Selain Agama perhatian Ortu (orang tua) kepada anaknya juga dapat mengurangi akibat buruk dari pergaulan bebas yang akan membawa pada sex bebas (free sex). Kenapa Ortu? karena dirumah selama dalam bimbingan ortu-lah seorang anak akan berkembang. Jadi, apabila seorang anak yang lepas kendali dan tidak mendapat perhatian dari ortu maka Akhirnya jarang sekali baik; karena si anak yang memerlukan perhatian dari ortu-nya tetapi tidak didapatnya akan mengakibatkan si anak mencari perhatian dari luar yaitu bisa melalui guru, teman, DLL.

Bagus saja apabila orang2 yang ada disekitarnya membawa pengaruh buruk tentu akan berbeda apabila orang2 disekitarnya itu membawa pengaruh buruk yang akan membuatmalu si ortu itu sendiri. Jadi, buat para ortu saya yang walaupun masih anak-anak ini minta agar selalu memberi perhatian kepada anak2nya karena andalah yang melahirkannya maka andalah yang harus merawatnya. Karena anak-anak itu dilahirkan pastinya tidak untuk diterlantarkan.

Fourth, Salah Memilih Teman. Ini mah diluar pengaruh dari ortu (bukan berarti ortu ga bisa apa-apa lagi) karena memilih teman biasanya terjadi saat anak-anak berada diluar rumah misalnya disekolah or di tempat-tempat lain yang jauh dari pengawasan ortu. Kali inii pesan saya adalah kepada para kawan-kawan kaula muda yang penuh semangat pilihlah teman-teman kalian dengan teliti (bukan berarti tidak berteman dengan orang yang tidak sesuai dengan kriteria kita) Karena teman kita lah yang menentukan masa depan kita selanjutnya. Rasulullah SAW. Bersabda :"Barang siapa berteman dengan pandai besi maka ia akan ikut terbakar dan barang siapa berteman dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut berbau wangi." Jadi, klo ga mau terbawa-bawa dalam kegiatan Free sex maka kita harus menjauhi orang-orang yang sering terlibat dalam kegiatan free sex.

Memilih teman memang gampang-gampang susah. Untuk itu diperlukan kriteria khusus dalam memilih teman diantaranya: 1. Teman adalah orang mau bersama kita dalam senang maupun susah; karena orang yang hanya berteman dengan kita saat kita sedang senang dan menjauhi kita saat sedang susah maka dia dia tidak cocok berteman dengan kta karena dia hanya akan memanfaatkan kita saja. 2. Teman adalah orang yang membawa kita pada kebaikan bukan pada keburukan; Apabila kita bertemu orang yang menjadi teman kita tetapi dia ingin menjerumuskan kita kedalam lubang kenistaan maka orang seperti ini bukanlah teman untuk kita. Sebenarnya masih banyak lagi sih Kriteria khusus dalam memilih teman. Tapi, Insya Allah Akan saya bahas di artikel berikutnya.

Kelima, Karena adanya kesempatan. Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tetapi karena adanya kesempatan. (hehehe... Bang Napi banget dech!!!). Memang sih penjahat ga akan berani merampok saat orang-orang sedang bejibun tetapi dia akan memilih saat orang sepi. jadi, klo ga mau terjerumus dalam kegiatan free sex maka jauhilah setiap kesempatan dan kegiatan yang akan membawa kepada aktivitas free sex.

Nah, melihat dari banyaknya penyebab terbukanya peluang untuk terjerumus kedalam lubang maksiat yang bernama free sex. Maka, kita harus membentengi diri kita dengan Agama yang benar-benar kuat dan harus menjadi seorang pahlawan bagi diri kita sendiri. (Hehehe… yang belum baca silakan baca dulu artikel Be A Hero !!! Di Sini). Karena free sex hanya akan membawa manfaat yang sangat sebentar karena terpuaskannya nafsu kita. Tetapi, banyak sekali mudharat yang menanti pada Akhirnya.

Diantara mudharat yang telah menanti apabila kitamelakukan free sex adalah: Terjangkit penyakit kelamin yang sangat berbahaya. Contohnya HIV dan AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya. Mungkin penyebab tidak ditemukan obat dari penyakit HIV dan AIDS bukan hanya karena keterbatasan ilmu para dokter. Tapi, juga karena HIV dan AIDS adalah sebuah azab yang secara langsung diturunkan Allah kepada para pelaku free sex; Terjadinya kehamilan diluar nikah. Nah, kalo yang satu ini akan banyak sekali hubungannya dengan orang lain. Misalnya anak itu tidak diinginkan dan takut malu hingga akhir diambil keputusan untuk membunuh si Bayi dengan cara digugurkan. Lalu, apabila anak itu lahir maka akan berdampak pada kehidupan sianak pada akhirnya. Si Anak tidak punya orang tua dan akan mendapat cap sebagai “Anak Haram” dari masyarakat sekitarnya hingga membuatnya merasa terkucilkan; Masih banyak dech akibat buruk (mudharat) yang akan mengikuti perbuatan free sex yang hanya membawa manfaat sementara dengan tersalurkannya nafsu birahi yang merupakan naluri manusia.

Ngomong-ngomong soal naluri, naluri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Gharizatun Baqa’ (naluri untuk mempertahankan diri); 2. Gharizatun tadayun (naluri untuk mengagungkan sesuatu/naluri untuk beribadah); 3. Gharizatun Na’u (naluri untuk meneruskan keturunan). Yang namanya gharizah (nafsu/naluri) ini apabila tidak terpernuhi akan membuat kita mati hanya saja akan mengalami stress saja karena gharizah adalah kebutuhan batin (rohani) kita. Sementara ada lagi yang namanya hajat hidup seperti makan, minum, dan ini merupakan kebutuha fisik (jasmani) kita dan akan menyebabkan kematian apabila tidak terpenuhi.

So, yang namanya Sex (gahrizatun na’u), maupun gharizah yang lainnya tidak akan terjadi apabila tidak ada pemicunya (rangsangan) dari luar. Sedangkan, apabila hajat hidup memang tidak perlu adanya rangsangan karena itu terjadi secara sendirinya.
Jadi, agar kita terhindar dari perbuatan free sex hindarilah juga perbuatan-perbuatan yang akan membawa kepada aktivitas free sex. Misalnya: pacaran, berdua-duan dengan yang bukan muhrim; apalagi menonton maaf “film porno”. Jelas sekali itu akan memicu munculnya gharizatun na’u dalam diri kita. Apalagi yang namanya Zina itu sangat dilarang dalam Islam. Jangankan zina mendekatinya aja sudah dilarang.

Buat kawan-kawanku seluruh dunia (khususnya Indonesia), terus perjuangkan Islam dan jauhi setiap perbuatan yang membawa kita pada kehancuran dan kemaksiatan. Karena kita kaum muda lah yang akan menjadi pemimpin didunia beberapa saat lagi. Samapi jumpa di Artikel selanjutnya.

By: Rafi’i

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

BE A HERO !!!

Wuih... Tanggal 10 November yang lalu kita memperingati yang namanya Hari Pahlawan (hehehe... walaupun sudah lewat). Hari pahlawan biasanya diperingati dengan upacara dan mengheningkan cipta bersama-sama selama 1 menit. Yang menjadi pertanyaan Apakah hari Pahlawan hanya sebatas itu? Sebatas mengadakan upacara saja atau mengheningkan cipta saja?

Yang jadi masalah mungkin juga diantara kita masih ada yang belum tau apa itu Pahlawan (Ayo... siapa yang belum tau..? hehe). Menurut Kamus Bahasa Indonesia Pahlawan adalah orang yang sangat gagah berani; pejuang yang gagah berani atau terkemuka. Sedangkan Pejuang adalah adalah orang yang berjuang. Menurut pengertian yang biasa kita kenal pahlawan adalah orang-orang yang berjuang untuk memerdekakan suatu wilayah atau Negara dari tangan penjajah.

Kalo melihat dari pengertian tadi, semua orang sebenarnya berpotensi menjadi Pahlawan (orang yang terbaik). Karena semua orang itu semuanya sudah dilahirkan dalam keadaan yang terbaik, seperti dalam Firman Allah: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali-Imran [3] :110).

Hanya yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah mau atau ga sih kita menjadi umat terbaik seperti yang telah diFirmankan Allah SWT. ? Karena menjadi yang terbaik tidak bisa terjadi begitu saja tetapi perlu perjuangan yang berat untuk mencapainya. Menghabisakan tenaga, waktu, dan juga harta kita aga tercapainya tujuan kita menjadi manusia yang terbaik.

So, Buat kawan-kawan yang mau menjadi manusia (umat) yang terbaik seperti Firman Allah diatas, coba dech renungkan Firman Allah yang satu ini : "Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Q. S. Al-Ashr' [103] :2-3).

Sobat, telah disebutkan bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Tapi, ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak mau atau belum mau beriman, beramal shaleh, dan saling menasehati antar sesama muslim.

Jadi, Beriman aja maih belum cukup. Keimanan harus diiringi dengan amal shaleh dan beramal pun jangan hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang-orang muslim lainnya di Dunia.

Banyak sekali sekarang contoh orang-orang yang mengakunya beriman tapi, tidak pernah melakukan amal shaleh. orang-orang seperti ini jangan mencoba berharap menjadi orang yang terbaik seperti Firman Allah karena itu hanya mimpi untuknya. Belum melakukan apa-apa aja sudah mau mendapat gelar pahlawan (terbaik). weh... mimpi kali ye... Para pahlawan aja perlu berkorban nyawa aja untuk melawan penjajah. klo, kita pernah berkorban (berbuat) apa?

Kan ga ada musuh mau perang sama siapa donk? "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (Q.S. Al-Baqarah [2] : 168). Dalam ayat ini disebutkan bahwa Syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. So, kenapa kita tidak perangi aja setan-setan yang mengajak kita kepada kesesesatan dan kekafiran. agar kita mendapat keduduan yang layak disisi Allah.

Gimana sih cara memerangi setan itu? Setan menjajah kita melalui celah-celah yang kelihatannya baik untuk kita dan akhirnya kita terlena dan masuk dalam perangkap setan yaitu hawa Nafsu. Karena Rasulullah pernah bersabda "sesungguhnya neraka itu dikelilingi oleh berbagai kemudahan (kenikmatan), sedangkan surga dikelilingi oleh cobaan dan kesulitan." So, cara mengalahkan setan adalah dengan cara mengalahkan hawa nafsu kita itu sendiri.

Jadi, Ayo mulai sekarang kita menjadi pahlawan utuk diri kita sendiri dengan berani berperang melwan hawa nafsu yang dipimpin oleh setan yang terkutuk. Karena sesaat telah menang dari perang Badr' Rasulullah bersabda kepada para Sahabat;"Kita telah Memenangkan Perang dan kita harus bersiap mengahadapi perang yang lebih besar dan lebih berat lagi"; sahabat pun bertanya "perang apa itu ya Rasulullah?" "Yaitu adalah Perang Melawan Hawa Nafsu kita sendiri" Sabda Rasulullah.

Bagi yang mau jadi pahlawan Keep spirit and Keep In Islam... Semoga apa yang telah kita usahakan mendapat hasil yang maksimal. Allahuakbar...!!!

By. Rafi'i

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

Remaja Islam dikepung Velentine Day

Pernah jalan-jalan di Mal, Toko buku-toko buku, pas bulan Februari ini coba deh kamu jalan-jalan ke mal-mal, toko buku-toko buku, coba perhatikan di sekeliling anda, diatap-atap or langit-langit terpampang gambar warna merah jambu, ada yg berbentuk dua buah hati jambu, kayaknya sih meriah banget…apalagi pas kamu kamu sedang bersama doi, wuih kelihatan romantis tis..tis..tis...(yg ini pasti perasaan kamu).

Memangnya, ada apa dengan bulan Februari sih, kok banyak terpampang gambar hati merah jambu?, Di antara meriahnya warna merah jambu terpampang tulisan besar-besar “Happy Valentine Day”, di TV dan Radio, majalah maupun Koran pun seolah tidak ingin ketinggalan menampilkan iklan Hari Valentine, memanfaatkan isu valentine day dengan menyelenggarakan acara-acara wah, apalagi hal ini juga dimeriahkan dengan remaja putra-putri yang sedang asyik gaul. Ya itulah…hari valentine, or hari dimana kita berkasih sayang, dulu pas SMA sih Cuma denger aja apa hari valentine day itu, tapi waktu itu nggak tahu apa sih sebenarnya valentine day, apa lagi ikut merayakannya…

Pemandangan perayaan valentine day agaknya tidak lah telalu asing di Kota kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dll. Dimana Remaja putra dan putri, cewek cowok, walaupun masih SMP kelas I sudah kenal yang namanya budaya setan ini, mereka biasanya menghabiskan perayaan ini dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga, permen kepada pacarnya, ngadain pesta musik tdk peduli disitu terjadi percampuran pria dan wanita non-mahram, disertai dengan minuman keras, sampek ajang buka-bukaan baju, membuang-buang uang ortunya sekena perutnya, bahkan acara ini dijadikan justifikasi para cowok dan cewek untuk mengekspresikan hawa nafsunya kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai adegan syetan, nauudzu billahi min dzaliki. Lucunya perayaan ini pun rupanya tdk dimonopoli oleh anak muda, para bapak-bapak dan Ibu-ibu, tante-tante pun tidak ketinggalan ‘bertaklid’ merayakan budaya sampah ini, seolah-oleh bertameng merayakan hari kasih sayang, mereka menjustifikasi hal ini dengan merayakan bersama-sama dengan lawan jenisnya, saling membagikan bunga, berpesta bahkan mencontoh seperti apa yg dilakukan “anak-anaknya”.

Yang miris yaitu, aktivitas ini telah menjarah remaja islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw, untuk tidak taqlid kepada cara hidup orang kafir. Untuk selalu mengikatkan perilakunya agar merujuk pada islam, menjadikan halal haram sebagai patokan dalam seluruh perbuatannya, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah islam.

Lalu Mengapa sih remaja islam terprovokasi acara bejat ini?, bagaimana pula asal-usul Valentine day?, dan bagaimana Pandangan Islam terhadap perayaan valentine day, serta sikap yang harus kita ambil seperti apa?, berikut ini jawaban pertanyaan diatas.

Asal-Usul Valentine Day

Valentine Day biasa dirayakan tiap tanggal 14 Februari, Mengapa sampai ada valentine day ?, Setidak-tidaknya ada beberapa legenda diantaranya; adalah Kerajaan Romawi, yang dipimpin Kaisar Claudius II sekitar Abad III masehi, pada saat itu Kerajaan Romawi sering terlibat dalam kampanye perang berdarah-darah dengan kerajaan lain. Saat itu banyak orang laki-laki yang enggap bergabung dengan kesatuan militer yang dia kerahkan, alasannya adalah bahwa mereka lebih mencintai istri dan keluarganya dan tdk mau meninggalkan mereka untuk berperang apalagi perang yg memakan berbulan-bulan, bahkan tahunan. Kaisar yang kejam tersebut mencari jalan dengan melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para pemuda, diharapkan pemuda tersebut menjadi prajurit/tentara dlm kesatuan militer, menurut Kaisar prajurit yang bagus itu pemuda yg tidak menikah.

Melihat bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan Penguasa Romawi tersebut, Seorang pemuda yg bernama Valentinos atau orang yg bernama Valentine mempertahankan percintaannya diwilayah kekuasaan Kaisar II, bahkan dia melaksanakan perkawinannya dengan sembunyi-sembunyi kendati Sang Kaisar melarang hal ini. Akhirnya berita tentang perkawinannya tercium juga oleh Sang Kaisar, Seketika itu Ia menangkap dan memenjarakan Valentine hingga ia meninggal tanggal 14 Pebruari 270 Masehi.
Beberapa ratus tahun kemudian acara Valentine Day berkembang pesat seperti yg kita kenal dewasa ini, pada waktu itu Agama Kristen lagi pesat-pesatnya berkembang di Eropa.

Sedangkan legenda yang lain menyatakan bahwa Ketika Valentine dipenjara di Romawi, Ia tertarik dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepadanya, gadis yang pernah mengunjunginya selama masa penahananya, dimana gadis itu sendiri saudara dari orang yg memenjarakan Valentine. Diduga Ia menulisi surat kepada gadis tersebut dan menandatanganinya “from your valentine”. Paus Gelasius kemudian mendeklarasikan tanggal 14 Pebruari sebagai Valentine Day sekitar abad 498 M.Demikianlah beberapa legenda seputar valentine day, namun yang jelas bahwa masih terjadi kesamaran, dan bias seputar valentine day dan legenda versi lain mengatakan bahwa valentine merupakan figur yang simpatik dan romantis dan heroik.

Itulah sedikit tentang asal-usul hari valentine day dimana kemunculannya dari Kerajaan Romawi, kendati berdasarkan ceritanya hanya seorang pemuda yg memberikan surat cinta kepada seorang gadis namun sekarang tradisi merayakan valentine day telah berubah, valentine day dirayakan dengan berbagai kemaksiatan, pelanggaran hukum syara’, dan diisi berbagai aktivitas menghambur-hamburkan uang. Sangat jelas aktivitas yang sangat bertentangan dengan hukum syara’ ini patut dijelaskan kepada umat islam, sehingga mereka memahami keharaman perayaan valentine day ini, meninggalkannya.


Pandangan Islam terhadap Perayaan Valentine Day

Telah dijelaskan diatas mengenai aktivitas para remaja yang ikut-ikutan merayakan valentine day dengan membabi buta, disertai dengan aktivitas campur baur antara lawan jenis, dan perbuatan maksiat lain, lalu bagaimana sebenarnya hukum ikut merayakan valentine itu, berikut akan saya paparkan.
Islam adalah akidah dan syariah, didalamnya mengatur seluruh kehidupan manusia tidak ada satupun kehidupan yang tidak diatur oleh islam, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan hukum syara’, diharamkan ia melakukan perbuatan tanpa mengetahui status hukumnya, sebagaimana kaedah fikih, mengatakan “al aslu fi al af’al ataqiyudu li al hukmi syar’i yang artinya “Asal (pokok/hukum) perbuatan itu terikat dengan hukum-hukum syara”. Allah swt berfirman dalam Quran dalam surah An Nisa : 65 :


“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”

Dalam Surah Al Maidah : 49 Allah berfirman :




“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.

Jelaslah dari ayat-ayat diatas, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan apa yang Allah turunkan Al Quran dan As Sunnah, dan dilarang keras kita mengambil hukum selain dari hal tersebut. Tidak dijadikan akidah islam sebagai ikatan pemutus seluruh perbuatan manusia dewasa ini merupakan faktor kenapa banyak remaja sekarang terperosok dalam perbuatan haram, disamping itu ketidakpahaman mereka terhadap hal tersebut, dan budaya ikut-ikutan memainkan peranan ini.

'Berkasih-sayang' versi 'Valentine'an ini, haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine's Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikitpun dengan corak hidup seorang Muslim. Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeza dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung. Jika kita fahami nas-nas syara' dengan lebih mendalam, akan kita dapati aturan yang tegas terhadap masalah ini, antara lain firman Allah SWT:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban (TTQ Al Isra' : 36)”
Disini sangat jelas Valentine day adalah budaya orang kafir, yang nyata-nyata kita dilarang untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tdk lahir dari pandangan hidup mereka; seperti bahasa asing, menanam padi yang baik, membuat pesawat terbang, komputer, sepeda motor, mobil dll bahkan kita dituntut untuk mendalami hal ini.
Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka"( HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).
"Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat Islam)" (HR Tirmidzi dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari datuknya).

Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua budaya kufur tersebut jauh-jauh.
Aktivitas muda-mudi ketika merayakan valentine juga banyak yg melanggar syara’, mereka melakukan kadang dengan berduaan/khalwat, antara lawan jenis, saling berciuman, berpegangan tangan, kadang dilakukan dengan ramai-ramai campur baur laki dan wanita non mahram, disertai dengan alunan musik, saling merayu. Padahal sudah sangat jelas bahwa hukum asal kaum wanita dan laki-laki adalah terpisah sebelum ada dalil/keperluan syar’i yang menuntut bertemunya keduanya misalnya berdagang, bekerja, beribadah, haji, sholat, menikah dll. Itupun mereka harus memperhatikan syarat-syarat pergaulan / akhlak wanita berhubungan dengan laki-laki, menutup aurat dengan menegenakan kerudung dan jilbab, tidak berdandan berlebihan, dll. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak (HR. Ahmad). Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum muslimin meninggalkan hal tersebut.

Menentukan Sikap
Sungguh sangat jelas sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin, bahwa merayakan valentine berarti meniru adat/budaya kufur kaum lain, padahal kita dilarang untuk mengekor, mengambil cara hidup yg lahir dari akidah selain islam, seperti valentine day, juga pemahaman hak asasi manusia, demokrasi, dialog antar agama, kapitalisme, sosialisme. Sudah cukup kita hanya mengambil pandangan hidup yang terlahir dari akidah islam karena sudah jelas bahwa islam adalah agama yang sempurna sebagiamna diterangkan Allah swt dalam Qur’an surah Al – Maidah : 3, ]

…….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……

Begitu pula Allah swt menyuruh umatnya untuk mengikuti standar halal-haram, menjadikan Muhammad Rasulullah sebagai panutan, mengambila apa yang dicontohkannya dan meninggalkan dari perkara yang dilarangnya, sebagimana firman Allah dalam surah al Hasyr :7


مَّا أَفَاء اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاء مِنكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ

“. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. “

Maka apalagi yang kita tunggu selain meninggalkan bentuk pengekoran acara valentine day itu, marilah serkarang kita mulai meninggalkan sesuatu yang memang wajib diingkari, dan memulai untuk berusaha menerapkan ajaran-ajaran islam, memilih-milih mana perkara yg tdk bertentangan dengan islam kita ambil, sementara perkara yg bertentangan dengan islam kita tolak dan tinggalkan.

Hendaknyalah kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan

"Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ........". Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi :

"Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta". .............. Diantara para sahabat ada yang bertanya "Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?" Rasulullah menjawab "Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. Bukhori)

Akhirnya tinggalkan budaya kufur yang mengumbar hawa nafsu kesenangan duniawi itu, budaya menyesatkan yang dijadikan senjata orang-orang kafir untuk mengekspor peradabannya kepada kaum muslimin, sehingga tercapai target yang diinginkan orang-orang kafir yang memang sangat membenci Islam dan umatnya. Orang-orang kafir ini tidak akan segan-segan mengeluarkan umat islam dari akidah yg dipegangnya yakni akidah islam dan selanjutnya mengikuti akidah jahiliah, sekulerisme kapitalisme.
Maka itu wahai saudaraku-saudaraku renungkanlah, Allah swt berfirman dalam surah al Baqarah :120

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”(al Baqarah :120)

Wa Allahu a’lam

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

Menjadi Manusia "Super Dahsyat"

Mungkinkah manusia memiliki kekuatan sepuluh kali lipat? Mungkin saja. Dalam pembahasan ini kita tidak berbicara tentang kekuatan dari ilmu-ilmu kesaktian yang beraroma syirik, tapi kita bicara tentang kekuatan yang bisa dimiliki oleh manusia tanpa harus berbuat syirik.Dan kekuatan ini hendaknya kita semua memilikinya, karena jika kita memiliki kekuatan sepuluh kali lipat, maka hasilnya akan sepuluh kali lipat pula. Dan jika kita ingin meningkatkan perolehan hasil, maka tingkatkanlah kekuatan yang kita miliki itu. Lalu bagaimana caranya? Untuk mendapatkan kekuatan yang dahsyat itu, Allah SWT telah membeberkan rahasianya. Simaklah ayat berikut ini!

"Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (QS.Al Anfaal:65)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberitahukan pada kita bahwa jika kita ingin memiliki kekuatan sepuluh kali lipat, maka harus bekerja dengan sabar. Dalam perang seseorang yang sabar bisa mengalahkan sepuluh orang tentara musuh. Artinya seorang mukmin yang sabar memiliki kekuatan sepuluh kali lipat dibanding dengan kekuatan orang yang tidak sabar. Bahkan dengan sabar Allah juga menjanjikan pahala yang tiada terbatas kepada mereka yang sukses menetapi kesabaran.

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar sajalah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." ( QS. Az Zumar 10 ).

Dengan membaca ayat-ayat tersebut, menjadi jelaslah bahwa kekuatan itu terletak pada kesabaran. Dan dengan kesabaran, kita tidak hanya mendapatkan kekuatan yang berlipat-lipat, tapi juga mendapatkan banyak keutamaan diantaranya meraih pahala yang sifatnya tidak terbatas. Subhanallah... Sungguh beruntung sekali jika kita bisa mendapatkannya.

Seharusnya hal ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Bisa jadi selama ini kita telah menyia-nyiakan potensi kekuatan yang dahsyat itu di dalam diri kita karena kita tidak sabar.

Sabar telah mendapat perhatian yang sangat besar di dalam al Qur'an, disebutkan sekitar 90 tempat dalam berbagai ayat. Hal ini menunjukkan betapa sabar memiliki keutamaan yang sangat banyak dan menjadi wajib hukumnya untuk dipraktekan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu marilah kita meningkatkan kesabaran demi kehidupan yang lebih baik.

Kebutuhan Manusia terhadap Sabar
Manusia dalam kehidupannya suatu saat pasti menghadapi cobaan atau ujian. Jika cobaan atau ujian itu telah datang, pada saat itulah dibutuhkan kesabaran. Semakin besar cobaan yang menimpa, semakin besar pula kebutuhan persediaan kesabaran. Dan bagi mereka yang tidak sabar, tentu akan dikecewakan oleh tindakannya itu. Karena ketidaksabaran justru akan menambah tekanan batin dan melemahkan kekuatan.

Memang sabar itu adalah sebuah kata yang indah dan mudah diucapkan dengan lisan namun sangat sulit untuk dipraktekan. Akan tetapi jika kita ingin sukses dalam kehidupan ini, tidak bisa tidak kita harus memakai sabar dalam setiap tindakan kita.

Dan perlu diketahui pula bahwa bersabar itu bukan berarti diam menunggu atau pasrah dengan alasan menerima taqdir tanpa berbuat apa-apa, justru sabar ada pada "kerja" bukan pada diam.

Sabar adalah tetap melakukan apa yang harus kita lakukan. Jika kita tetap melakukan apa yang harus kita lakukan dengan penuh kesabaran, maka kekuatan kita akan berlipat ganda. Kita akan menjadi manusia yang super dahsyat insyaAllah!

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

Moral Islam

Lima Nilai Moral Islam dikenal pula sebagai Sepuluh Perintah Tuhan versi Islam. Perintah-perintah ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-An'aam 6:150-153 di mana Allah menyebutnya sebagai Jalan yang Lurus (Shirathal Mustaqim ):

Tauhid (Nilai Pembebasan)

1. Katakanlah: "Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan yang kamu haramkan ini." Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,

Nikah (Nilai Keluarga)

2. berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan
3. janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan
4. janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji (homoseks, seks bebas dan incest), baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan

Hayat (Nilai Kemanusiaan)

5. janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).

Adil (Nilai Keadilan)

6. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
7. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya.
8. Dan apabila kamu bersaksi, maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan

Amanah (Nilai Kejujuran)

9. penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat,
10. dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.

Janji Allah termasuk yang disebutkan dalam QS Al-Qur'an surat 36:60 dan 9:111.

Jangan!!! Baca Lanjutannya...

HAPPY FOREVER !!!

Bro N’ Sis, siapa sih yang ga ingin bahagia? Pertanyaan ini pasti kita semua bisa menjawabnya dalam hati masing-masing. Yang Jawabannya klo disebutkan pasti tidak ada seorangpun yang menginginkan kehidupannya tidak bahagia.

Tapi..!!! Tahukah kalian apa itu bahagia? Berbeda dengan pertanyaan yang pertama tadi. Untuk jawaban pertanyaan yang satu ini jawabannya pasti akan sangat beragam di karenakan landasan berpikir yang berbeda-beda.

Sobat muda muslim, orang-orang yang bersifat KAPITALIS mengatakan kebahagian sebenarnya didapat dari berapa banyak kemewahan duniawi yang mereka punya. Misalnya, berapa banyak mobil yang dia miliki, berapa rumah mewah yang dia punya, berapa wanita yang dia jadikan pacar. Sedangkan akan akan sangat berbeda dengan Islam dalam memandang hal ini.

Kalo orang hanya berpendapat atau berpandangan bahwa kebahagian hanya didapat dari banyak sedikitnya harta benda/kemewahan dunia dapat dipastikan bahwa dia akan sangat tersiksa, karena dunia ini akan selalu berkembang dan banyak hal-hal baru yang akan bermunculan yang tidak semua dapat dipenuhinya dan akan membuatnya tersiksa karena tidak terpenuhi kebutuhannya.

Islam berpandangan bahwa kebahagian itu bisa datang dengan kita mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Semakin kita sering bersyukur maka kita akan semakin bahagia menjalani hidup ini. Kenapa? Karena kita tahu bahwa Allah-lah yang memiliki semua kehidupan yang ada di dunia ini dan kita manusia hanya di tugaskan menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Yang pasti semua yang ada di dunia ini hanya menjadi titipan bagi semua manusia.

Kalo, boleh mengambil kata-katanya Aa’ Gym bahwa manusia di dunia ini harus bersikap seperti seorang tukang parkir yang tidak merasa memiliki semua kendaraan yang ada padanya, tetapi hanya merasa dititipi oleh yang memiliki dan yang pasti akan diambil kembali oleh si pemilik motor/mobil tersebut dan si tukang parkir tidak pernah merasa marah atau bahkan sakit hati ketika motor/mobil yang dijaganya diambil kembali. Mungkin si tukang parkir akan merasa bahagia karena mendapat imbalan dari tugasnya menjaga kepemilikan orang lain.

Mungkin begitulah manusia harus bersikap dengan semua harta benda yang dipunyai-nya saat ini jangan merasa memiliki karena semua HAK PATEN hanya milik Allah SWT. Yang mencipta semua langit dan bumi beserta isinya. Karena sesungguhnya manusia diciptakan juga untuk diuji oleh Allah SWT. Seperti dalam firman-Nya: “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menugji kamu siapa diantara kalian yang terbaik amalnya.” (Q.S. Al-Mulk : 2)

Tapi, jangan takut dengan segala kesulitan yang ada karena Allah berfirman : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S. Alam Nasyrah : 5-6). Jadi, bergembiralah bagi yang sedang kesusahan karena Allah sedang menguji kalian. Dan ingatlah apabila semua ujian itu berhasil dilalui maka derajat (kedudukan) kita akan menaik disisi Allah.

Karena tujuan dari setiap ujian adalah untuk menaikan kedudukan kita ketempat yang lebih tinggi. Contohnya saja sebelum kita masuk ke SMA 4 ini di SMP sewaktu kelas 3 kita mengalami yang namanya Ujian Akhir Nasional (UAN) dan akhirnya setelah berhasil kita lulus dan kedudukan kita yang awalnya SMP sudah berganti menjadi SMA yang tempatnya lebih tinggi dan beruntunglah bagi yang berhasil menjalaninya. Karena banyak saja orang-orang yang belum berhasil melewati ujian tersebut.

Jadi, kesimpulannya adalah Kebahagian bukan dari harta benda tapi, dari diri kita sendiri; manusia hidup pasti akan menjalani ujian dan kita harus tetap sabar menjalaninya; Dan disetiap ujian/kesulitan pasti akan ada kemudahan. So, tingkatkan terus keImanan kita dan terus semangat menghadapi cobaan karena kita pasti bisa. Amin.

By. Rafi’i

Jangan!!! Baca Lanjutannya...
 

Tag Cloud


View My Stats

Recent Comments